Lampung Tengah — Pengungkapan Perkara Pengeroyokan terhadap Lilik Habibi warga Kabupaten Pringsewu yang diduga dilakukan oleh Ketua Yayasan Srikandi telah dilaporkan di Polda Lampung, dan akhirnya kasus ini dilimpahkan ke Polsek Seputih Surabaya, yang dalam penanganannya sudah ditindaklanjuti sejak Januari 2024, tetapi sangat disayangkan dalam pengusutan kasusnya sangat lambat dan terkesan mandeg, kini kembali dipertanyakan masyarakat.
Ini akan menjadi preseden buruk bagi citra kepolisian, pasalnya, perkara ini sudah berjalan lebih dari 16 bulan, dan hingga kini belum bisa ditetapkan tersangkanya.
Atas lambatnya penanganan kasus tersebut awak media melakukan konfirmasi kepada penyidik Polsek Seputih Surabaya sebanyak dua kali yakni pada 1 Maret 2025 dan 7 April 2025, namun tidak dibalas.
Untuk memastikan sampai sejauh mana kasus ini ditindaklanjuti oleh Polsek Seputih Surabaya, pihak media berupaya menghubungi Kapolseknya dan didapat informasi bahwa Bapak Kapolsek yang kini menjabat baru tiga bulan.
Via WhatsApp Kapolsek Seputih Surabaya AKP Mahdum Yazin menjawab konfirmasi awak media bahwa dirinya baru tiga bulan menjabat Kapolsek di Seputih Surabaya dan akan menanyakan langsung ke penyidik,
“Akan saya cek ke penyidik sudah sejauh mana proses lidik/sidik perkara tersebut mengingat saya baru 3 bulan menjabat di Polsek Seputih Surabaya, dan nanti akan disampaikan”, jelas Kapolsek Seputih Surabaya AKP Mahdum Yazin. Senin, 14/04/2025.
Agar dapat terang benderang endingnya dan tidak membuat simpang siur persepsi masyarakat, dibawah pimpinan Kapolsek yang baru AKP Mahdum Yazin proses ini diharapkan segera tuntas.
Bulan telah berlalu dan tahun pun telah berganti, diprediksi perkara ini pun bakal menjadi Preseden buruk bagi penegakan hukum di negeri ini, apabila dibiarkan bisa jadi menguap dan hilang ditelan bumi.
“Boleh dong kita pertanyakan kepada Polsek Seputih Surabaya akan tindak lanjut kasus pengeroyokan terhadap Lilik Habibi, sudah ditahap apa dan sejauh mana penyelidikannya? … Permintaan perkembangan hasil penyelidikan (P17)”, ujarnya masyarakat.