Stabat – Produser film Alin M Darwis Sinulingga menggelar nonton bareng (nobar) di Aula SMKN 1 Stabat, Jum’at (15/7/2022) pagi. Ratusan siswa di sana, rela berdesakan untuk nobar film garapan Sutradara Dedi Arliansyah Siregar tersebut.
Karya seni yang berlokasi syuting di daerah Kabupaten Langkat itu, berhasil mengusik perhatian penonton. Dengan tertib, 720 siswa di sana memikmati tayangan film yang disajikan.
Tawa siswa pecah, ketika melihat adegan petugas sampah yang diperankan Cipto Utomo saat menurunkan Alin dari truk. Dalam cuplikan itu, Cipto menggerutu karena tertimpa tubuh Alin dengan tas ransel di bahunya. Namun Alin malah menertawainya.
Namun, saat memasuki adegan sidang putusan terhadap Bang Bacok yang diperankan M Darwis Sinulingga dihukum mati, siswa pun hening. Bahkan, banyak siswa yang terlihat menangis.
Memang sedih. Demi keberhasilan anaknya, Bang Bacok terpaksa merampok. Hasil kejahatannya itu bukan digunakan untuk bersenang-senang. Melainkan untuk biaya sekolah anak semata wayangnya. Walau hukuman mati akhirnya harus ia jalani.
Film bergenre edukasi yang disajikan untuk semua kalangan itu, memang penuh inspirasi dan sangat menyentuh. Siswa diajarkan untuk semangat menuntut ilmu, bagaimanapun keadaannya.
Di sisi lain, orang tua akan melakukan apapun untuk keberhasilan buah hatinya. Apapun akan dilakukan, demi kesuksesan kebanggannya kelak. Hal itu juga yang menjadi alasan bagi kita untuk selalu menghormati orang tua.
“Melalui film ini, kita ingin menyampaikan pesan kepada anak – anak untuk selalu menghormati orang tuanya. Jerih payahnya, hanya untuk membahagiakan sang buah hati. Apapun latar belakang pekerjaannya, kita harus tetap menghormati dan menyayangi orang tua.,” kata M Darwis di sela kegiatan itu.
Dalam film tersebut, kata Ketua PWI Langkat itu, ada 24 pesan moral yang disampaikan. Diantaranya, semangat belajar yang tinggi, menghormati orang tua, menjunjung tinggi rasa keadilan serta semangat untuk meraih cita – cita. “Film ini penuh dengan pesan moral yang menginspirasi,” tandas M Darwis.
Ketua Komite SMKN 1 Stabat Mas’ud MZ menyampaikan, 700-an siswa di sana sangat antusian mengikuti nobar film Alin. Menurut pria yang disapa Dimas itu, film Alim sangat mengedukasi. Terutama tentang bagaimana menghargai perjuangan seorang ayah untuk anaknya.
“Ayah akan melakukan apapun, yang semata – semata untuk membesarkan anaknya. Semoga film ini dapat ditonton oleh anak – anak kita. Karena sangat mengedukasi dan menyuguhkan banyak pesan moral. Pesan untuk anak – anak, rajin belajar untuk meraih cita – cita dan hargailah orang tua,” ketus Dimas yang juga menangis saat nobar dengan siswa.
Seorang siswa Kelas XII Tehnik Audio Zaki Hutabarat mengaku, film Alin sangat berkesan. Ia banyak mengambil pelajaran dan motifasi dari film itu. Dari tayangan itu, dapat diambil pelajaran bagaimana menghargai orang tua.
“Apapun masalahnya dan bagaimanapun persoalan yang dibuat, mereka tetaplah orang tua kita. Menurut saya, keadilan itu nomor satu. Apapun masalahnya, harus tetap kita adili sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku,” ujar siswa cerdas itu. (Ahmad)