Medan – Citra Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) dibawah kepemimpinan Rektor Prof Dr Syahrin Harahap MA, semakin hari dinilai semakin memburuk akibat skandal berbagai kasus yang terjadi di universitas plat merah itu.

Dugaan kasus plagiasi yang melibatkan Prof Syahrin Harahap, dugaan jual beli jabatan, pengaturan proyek, serta carut marutnya penerimaan dosen tetap BLU di UINSU, menjadi momok yang membuat citra UINSU negatif di mata masyarakat.

Apalagi, berbagai kasus yang mendera itu hingga kini belum ada titik terang penyelesaiannya, meski pengaduan telah disampaikan sejumlah organisasi ke instansi penegak hukum kepolisian dan kejaksaan, Kementerian Agama serta Ombudsman yang disertai dengan bukti-bukti dugaan pelanggaran.

Meski kasus-kasus itu telah diselidiki instansi penegak hukum, Ombudsman dan.Kementerian Agama, tetapi apa hasilnya dan bagaimana tindak lanjutnya, masih gelap dan terkesan jalan di tempat, meski aksi-aksi mahasiswa menuntut penyelesaian kasus-kasus itu masih kerap terjadi.

Melihat kebuntuan proses penegakan hukum serta tidak transparannya Kementerian Agama dalam menangani persoalan di UINSU, maka menjelang bulan suci Ramadhan 1443 H, belasan mahasiswa UINSU yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi Sumatera Utara (AMPAKSU), mengadukannya ke makam pendiri UINSU dalam bentuk ziarah kubur dan tabur bunga pada Jumat (1/4/2022).

Ziarah diawali ke makam Prof Dr Nur Ahmad Fadhil Lubis MA bin Zakaria Lami Ahmad Lubis di pekuburan muslim di Desa Sampali. Almarhum Nur Ahmad Fadhil Lubis merupakan Rektor UINSU 2 priode yang banyak membangun demi pengembangan dan kemajuan UINSU.

Ziarah kemudian dilanjutkan ke makam mantan Gubernur Sumatera Utara Marah Halim Harahap di Taman Makam Pahlawan, Jalan SM Raja dan ke makam Rektor pertama UIN-SU Ismail Sulaiman Lubis di pekuburan Masjid Jami’ Silalas di Jalan Sei Deli Kota Medan.

Almarhum Marah Halim Harahap dan Ismail Sulaiman Lubis merupakan dua tokoh yang sangat berjasa atas berdirinya UIN-SU yang saat itu masih bernama Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara (IAIN-SU).

Di makam para tokoh yang berjasa dalam pendirian dan perkembangan UINSU, para mahasiswa membacakan suratul fatihah, tahtim tahlil dan doanya yang dihadiahkan ke arwah ke tiga tokoh itu serta melakukan tabur bunga.

Koordinator AMPAKSU Irham Sadani Rambe kepada wartawan mengatakan, mereka melakukan ziarah dan tabur bunga ke makam para pendiri UINSU, selain untuk mengirim doa ke arwah para tokoh dalam menyambut bulan suci Ramadhan, juga sebagai bentuk pengaduan mereka akan berbagai kasus yang mendera di UINSU saat ini.

“Kami berharap berbagai kasus yang terjadi di UINSU dapat segera terselesaikan sehingga citra UINSU pulih kembali,” kata Irham.

Hamdani Hasibuan, peziarah lainnya menambahkan, mereka berdoa kepada Allah semoga kasus-kasus di UINSU seperti dugaan plagiasi, jual beli jabatan, pengaturan proyek, penyimpangan dalam penerimaan dosen tetap BLU, dan terakhir adanya dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan MTQ tingkat provinsi dimana Prof Syahrin Harahap sebagai Ketua Umum Panitia Pelaksana, bisa terungkap.

“Kami berharap, kasus-kasus itu diproses, diungkap dan ada titik terangnya. Jika terbukti ada dugaan penyimpangan, proses hukum siapa pelakunya. Dan jika tidak terbukti ada penyimpangan, kami juga berharap diungkap ke publik secara transparan agar tidak ada lagi kecurigaan untuk memulihkan citra UINSU di masyarakat,” tandasnya. (Hasan)