Riau – Sesuai Arahan dari Juknis Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Bea Cukai dalam mensukseskan program Customs Goes to Village (CGTV) setelah sukses operasi GEMPUR I dan memasuki GEMPUR II pada tahun 2024 ini Operasi Gempur II.
Saat awak media mempertanyakan komitmen kerjasama Dirjend Bea cukai buat kedepannya terkait Rokok Illegal, Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo menjawab “Operasi Gempur I dan II merupakan komitmen Bea Cukai dalam menjalankan fungsi community protection melalui upaya preventif dan represif guna memberantas peredaran rokok ilegal untuk melindungi masyarakat dan mendukung iklim usaha yang sehat.”
“Setiap daerah itu ada Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH- CHT),dana itulah yang digunakan buat mensukseskan Program tersebut”. Terang Budi.
“Jadi melalui CGTV, masyarakat diberikan edukasi untuk mengenali ciri-ciri rokok ilegal, seperti rokok tanpa pita cukai, penggunaan pita cukai yang tidak sesuai, pita cukai palsu, atau pita bekas,” mengakhiri pembicaraan dari Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo.
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C Tembilahan, Provinsi Riau yang dipimpin oleh Setiawan Rosyidi berkomitmen untuk pembenahan oknum oknum yang disebutkan awak media Jelajah Perkara sebagai mafia penyeludup barang illegal dan rokok illegal.
Bos Endra atau Bos Hendra Tongseng atau (diduga kuat) FIENDRA ADHA R, saat dikonfirmasi dan klarifikasi menyebutkan dengan jelas terkait pengurus gudang Rokok Illegal di Kuansing bernama Dona dan juga Delta Bangkinang “benar bang Dona anggota saya dan delta ,mereka ngurus gudang Rokok yang di Teluk ..” terang Bos Endra Tembilahan.
Terkait bukti rekaman suara Bos Endra Tembilahan tersebut ditambah dengan bukti transfer uang ke rekening awak media Jelajah Perkara yang meminta dibantu buat perobatan dan perawatan mertua yang dirumah sakit membuktikan pada resi transfer jam 00:42 Wib, jati diri seorang bos Hendra tembilahan tersebut terkuak dengan nama Fiendra Adha R. Saat kembali dikonfirmasi dan klarifikasi kepada bos Endra Tembilahan kembali apakah benar dia adalah Fiendra Adha R, tak berani lagi membalas dan menjawab.
KPPBC TIPE MADYA PABEAN Tembilahan melalui juru bicara Kepala Kantor Bea Cukai Tembilahan menerangkan ” kami siap sinergi dan bekerjsama dengan Media Jelajah Perkara untuk saling bertukar informasi terkait jaringan mafia Rokok Illegal di Tembilahan”. ucap Rully mewakili pimpinan Bea Cukai Tembilahan,Setiawan.
Kepala Kantor Wilayah DJBC Riau,Parjiya saat dihubungi awak media belum ada jawaban, KSOP Tembilahan Cakra Andreas Situmeang dihubungi masih belum bisa berkomentar tentang Bos Rokok Illegal bernama Endra Tembilahan “saya masih ada kegiatan acara pak, koordinasi saja dengan anggota saya nanti beliau ada telpon bapak, terimakasih”. chat dari KSOP TEMBILAHAN.
(TEAM)