Diduga Jadi Korban Penipuan di Markas Kesatuan, Dua Warga Kehilangan Mobil yang Disita

PEKALONGAN – Dua warga asal Pemalang dan Pekalongan melaporkan dugaan penipuan saat mengantarkan mobil ke sebuah markas kesatuan di Semarang. Mereka mengaku, niat menjual mobil kepada oknum anggota kesatuan justru berakhir dengan penyitaan unit tanpa pembayaran.

 

Puji Yuniarto (44), salah satu korban, mengungkapkan awalnya ia diminta seorang teman untuk mengantar satu unit sedan Ciaz 2015 ke lokasi transaksi. Sebagai pengganti biaya antar, oknum pembeli mentransfer Rp 500 ribu yang rencananya dipotong dari hasil penjualan.

 

“Setelah sampai di lokasi, kami diajak masuk ke dalam komplek kesatuan dan bertemu oknum anggota lainnya. Mobil dicek dengan alasan verifikasi data, namun setelah dicek, mereka mengklaim mobil bermasalah,” ujar Puji, Rabu (4/12/2024).

 

Padahal, menurutnya, sejak awal ia telah menjelaskan bahwa mobil tersebut milik perusahaan dengan bukti surat pelepasan resmi. “Kami tidak diberi kesempatan menjelaskan lebih lanjut. Mobil dibawa pergi, sementara kami ditinggalkan begitu saja,” tambahnya.

 

Modus Berulang

Puji menyebut bahwa lokasi tersebut diduga sering menjadi tempat praktik serupa. Beberapa kendaraan, termasuk truk, dikabarkan juga terkena modus ini. Dalam kasusnya, oknum pembeli bahkan berpesan agar pemilik mobil datang langsung untuk menyelesaikan urusan, sementara mobil tetap tertahan.

 

“Saya hanya perantara, tugas saya selesai setelah mengantar mobil. Seharusnya, kalau tidak jadi membeli, unitnya dikembalikan, bukan disita,” tegas Puji.

 

Saat mencoba melaporkan kejadian ini, ia diminta membuat kronologi lengkap oleh pihak pos penjagaan dengan alasan untuk disampaikan kepada pimpinan. Namun, tidak ada kejelasan lebih lanjut terkait keberadaan unit mobilnya.

 

“Saya hanya ingin mobil itu kembali. Saya juga bingung bagaimana menjelaskan hal ini kepada pemiliknya,” pungkasnya.

 

Tanggapan Diharapkan

Kasus ini menambah daftar panjang modus penipuan bermotif transaksi kendaraan. Para korban berharap pihak berwenang segera mengambil tindakan untuk mengusut tuntas kejadian tersebut dan mengembalikan kendaraan kepada pemiliknya.

 

Redaksi