Medan, Sumut — Persoalan kasus pembacokan dan pengeroyokan yang dialami oleh ketiga korban di Jalan Tanjung Bunga Dusun I, Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, menyisakan trauma yang sangat mendalam kepada keluarga saya, terutama istri dan anak- anak.tutur julianus dohare kepada awak media, Selasa (08/03/22).
Seperti yang diceritakan oleh Yulianus dohare melalui Kuasa Hukum Fatiatulo, SH menceritakan pembacokan dan pengeroyokan bernama julianus dohare , saat dikonfirmasi melalui telepon seluler whatshap kepada tim media, Selasa (08/03/22), sekira pukul.12 : 00 Wib.
Dikatakan oleh Yulianus dohare salah satu ketiga korban kasus Pengerusak kan, Pengeroyokan, Pembacok kan melalui kuasa hukumnya hampir jalan dua bulan, kasus yang dialami oleh klien baru di aman kan 6 orang pelaku, dimana saat itu terjadi di tempat kediamannya jalan tanjung bunga, dusun 1, desa amplas, kecamatan percut seituan pada tanggal 21 Januari 2022 bulan lalu.
Namun yang anehnya, hingga kini para pelaku yang ada di dalam rekaman video amatir tersebut masih bebas berkeliaran. sementara menurut informasi, klien saya dilaporkan oleh pelaku dalam kasus yang sama, dan diduga dijadikan sebagai tersangka oleh pihak Polsek Percut Sei Tuan.
“Lanjut Fatiatulo, SH menceritakan Bagaimana klien saya dianiaya kepada mereka, dimana saat kejadian klien saya ketiga korban kasus penganiayaan, pengenyorokan, pengerusakan hampir meregang nyawa saat itu, karena dibacok dan dikeroyok serta diseret oleh mereka hampir sejauh 300 meter,”sehingga anaknya mengalami terauma yang sangat berat hingga kini “ujarnya.
“Saya selaku Kuasa Hukum ketiga Korban ceritakan semua, apa adanya sesuai kejadian, yang dialami terhadap ketiga korban klien saya “ucapnya.
Fatiatulo SH, sangat berharap kepada Bapak Kapolri, Bapak Kapoldasu dan Bapak Kapolrestabes Medan. Tangkap pelaku yang terlibat ketiga korban penganiayaan, pengeroyok kan, pembacok kan yang telah direkam sama istri dari klien saya melalui video amatir. yang sempat viral di media sosial (Medsos) itu,”Pungkasnya.
(Novrizal)