JAKARTA – Indonesia menurunkan 48 atlet dalam kejuaraan menembak ISSF Grand Prix Rifle/Pistol yang akan berlangsung di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta pada 8-18 Februari.
Mereka akan bersaing dengan 90 peserta dari lima negara lainnya seperti Rumania, Malaysia, Singapura, Thailand dan Bangladesh.
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia (PB Perbakin) Letnan Jenderal TNI Joni Supriyanto mengatakan selain atlet yang dipersiapkan untuk SEA Games Hanoi 2022, Indonesia juga menurunkan lapis dua dan atlet muda.
Dengan jumlah atlet paling banyak sekaligus berstatus tuan rumah, Perbakin menargetkan juara umum dalam ajang yang masuk dalam kalender Federasi Olahraga Menembak Internasional (ISSF) tersebut.
“Target pastinya juara umum, selain hadir dengan atlet paling banyak, secara psikologis atlet kita juga berlomba di kandang sendiri,” kata Joni dalam konferensi pers di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, Selasa.
Dalam kesempatan ini, Joni juga mengatakan Indonesia patut berbangga karena dipilih sebagai salah satu tuan rumah ketiga ISSF Grand Prix sepanjang tahun 2022 setelah sebelumnya Slovania (12-16 Januari) dan Kroasia (18-22 Januari).
“Sejatinya, Indonesia harusnya menjadi tuan rumah pada September tahun lalu, namun karena pandemi Covid-19, jadwal mundur menjadi Februari 2022,” kata Joni.
Sementara itu, Wakil Ketua Pelaksana ISSF Grand Prix Rifle/Pistol, Kolonel Arh Candy Christian Riantori mengatakan Indonesia telah siap menjadi tuan rumah.
“Terkait dengan kesiapan dan persiapan saat ini sudah rampung. Sudah melakukan penyambutan kontingen-kontingen, mohon doa restu semoga kegiatan ini berjalan dengan baik,” ujar Candy Christian.
ISSF Grand Prix Rifle/Pistol di Jakarta bakal menerapkan sistem bubble seperti Olimpiade Tokyo 2020, sebelum bertolak ke Jakarta, peserta dari lima negara sudah menjalani karantina dan tes PCR di negara masing-masing.
Setibanya di Indonesia, peserta juga kembali menjalani tes PCR, saat turun dari pesawat mereka terpisah dengan penumpang lainnya dan langsung menuju ke Hotel Mulia Jakarta, semua ini dilakukan karena situasi masih dalam masa pandemi Covid-19.
(Red)