KUANSING – Salah seorang oknum Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kuantan Singingi (Kuansing) diduga terlibat memainkan proyek bernilai milyaran rupiah di Bawaslu Provinsi Riau.

Dugaan ini disampaikan oleh Koordinator Aliansi Mahasiswa Peduli Hukum (AMPUH) Kuansing, Prigus Pendra di Teluk Kuantan, Rabu (25/12/2024).

Dikatakan Prigus, dugaan permainan proyek ini menyusul berita viral dibeberapa media yang menyebut bahwa Bawaslu Riau diduga memainkan proyek pengadaan di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) provinsi Riau.

“Pulbaket telah dilakukan tim ampuh dilapangan, kami sudah tau siapa YF yang disebut sebagai pemilik CV. Berdasarkan keterangan beberapa informan dilapangan, kami menduga kuat oknum pimpinan Bawaslu Kuansing terlibat dalam pemupakatan jahat bermain proyek di Bawaslu Riau dengan YF seorang potografer asal Kuansing yang dibuat seolah menjadi pengusaha besar dan mengaku pemilik beberapa CV untuk memenangkan proyek Milyaran,” ungkap Prigus.

Masih kata Prigus, Aparat Penegak Hukum harus segera mengusut dan memeriksa oknum ketua Bawaslu Kuansing yang dimaksud, terkait adanya dugaan perbuatan melawan hukum oleh pejabat penyelenggara pemilu di daerah yang kongkalikong dengan Penyedia, Pengadaan Sertifikat Penghargaan yang diduga dilakukan di Bawaslu Riau.

“Data kami hampir rampung 80%, dalam waktu dekat oknum pimpinan Bawaslu Kuansing akan kami laporkan di Polda Riau dan Kejati Riau. Harapan kami, setelah kami laporkan Aparat Penegak Hukum segera bergerak cepat dengan mengusut dan memeriksa oknum Ketua Bawaslu Kuansing. Disinyalir perusahaan yang dipakai untuk memenangkan proyek hanya untuk dipinjam nama, sedangkan yang memainkan adalah oknum pimpinan Bawaslu Kuansing tersebut. Selain itu CV yang dipakai diduga bergerak di bidang potografer, bukan dibidang percetakan. Aktor utama dari permainan manifulatif ini diduga kuat adalah oknum yang kami maksud,” kata Prigus.

Untuk diketahui, adanya dugaan Kongkalikong antara Bawaslu dengan Penyedia, Pengadaan Sertifikat Penghargaan Bawaslu terbongkar setelah beberapa aktivis Riau menyuarakan dugaan permainan haram di internal Bawaslu Riau.

Dibeberapa berita dituliskan pengadaan barang Berupa Sertifikat Penghargaan dan Tanda Terima Kasih Sebagai Pengawas Ad-Hoc Pemilihan Tahun 2024 pada Sekretariat Bawaslu Provinsi Riau penuh dengan intrik kongkalikong.

“Pengadaan tersebut berupa goodiebag, Serifikat acara dan mug Ekslusif yang diadakan dalam satu paket workshop satu pada CV. Gemilang Mitra Usaha. Harga yang ditawarkan adalah senilai Rp. 100.000 per paket, ” Sebut Prigus.

Lebih lanjut, Pada data E katalog, Sekretariat Bawaslu Provinsi Riau memesan paket paket tersebut sebanyak 13,858 paket dengan harga Rp.99,850 dengan nomor pesanan BCR-P2410-10786018 tanggal 28 Oktober 2024 dengan total pemesanan sebesar Rp. 1,383,721,300.

Aneh nya, CV. Gemilang Mitra Usaha baru menayangkan produk tanggal 25 Oktober 2024 pada pukul 11:15 malam. Hanya berselang 3 hari dengan waktu pemilihan. Selain itu harga negosiasi hanya turun Rp. 150 dari harga yang di tawarkan.

Dengan hanya berselang 3 hari tersebut diduga adanya kesepakatan atau kongkalikong antara PPK dan Penyedia.

Selain itu akta perubahan perusahaan juga dilakukan pengurusan di hari yang sama dengan nomor AHU-0082012-AH.01.14 Tahun 2024 tanggal 25 Oktober pada Notaris M. FIQRI PURNAMA S.H., M.KN.

Pada data Sistem Informasi Kinerja Penyedia Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), CV. Gemilang Mitra Usaha belum memiliki pengalaman sama sekali.

Di Data transaksi juga terdapat dua perusahaan yang mengerjakan paket Bawaslu Riau diduga dimiliki oleh orang yang sama yaitu YF yang berdomisili di Kabupaten Kuantan Singingi.

Kegiatan tersebut diduga dikerjakan oleh dua perusahaan tersebut adalah CV. Gemilang Mitra Usaha baru dan CV. Lolo Vivi Kuansing. Total paket yang dikerjakan dua perusahaan ini berjumlah miliaran rupiah.

CV. Lolo Vivi Kuansing pada tahun anggaran 2024 ini mengerjakan paket milik Bawaslu Riau sebanyak Rp.4.582.360.00.

“Kita tidak mau lembaga yang punya kepercayaan dan diakui masyarakat tetapi menyimpan sejumlah skandal dan kongkalikong.” Tutup Prigus.

(Kevin)