Lampung Tengah — Turut berkabung jajaran pengurus pabrik kelompok tani ketika mendengar berita atas meninggalnya Ibu Turah (92) warga RW 05 RT 21 Kelurahan Trimurjo Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah, wargapun turut berdukacita menyelimuti kesedihan pihak keluarga, juga dirasakan oleh pengurus kelompok tani beserta anggota, pasalnya dari mayoritas anggota merupakan bagian keluarga besar nya.
Wujud kesedihan dan bela sungkawa atas kepergian Ibu Turah binti San Bakri menghadap Yang Maha Kuasa disampaikan oleh Dwi Hartoyo selaku Ketua Pengurus Pabrik Kelompok Tani Fajar 01 dan Fajar 02 ketika menyerahkan bantuan sosial kepada pihak keluarga yang diterima langsung oleh Ibu Kasmirah dikediamannya.
Dia mengatakan bahwa bantuan sosial untuk kematian berupa beras 10 kg adalah agenda kepedulian pengurus pabrik terhadap warga di RW 05 dan RW 06 Kelurahan Trimurjo yang mana keluarga besar Ibu Turah bagian anggota Kelompok Tani.
“Bantuan sosial ini sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat di wilayah RW 05 dan RW 06, dan ini merupakan amanat dari para Andil yang harus pengurus sampaikan”, ungkap Dwi Hartoyo. Minggu, 12/01/2025 siang.
Dia menyebutkan bahwa Ibu Turah meninggal dunia pada hari Jumat (10/01/25) sekitar pukul 15.15 WIB dan telah dimakamkan hari itu juga di TPU RW 05 Trimurjo.
“Semoga Ibu Turah dalam menghadap Allah SWT dalam keadaan Husnul khatimah dan keluarga yang di tinggalkan diberikan ketabahan serta dikuatkan imannya”, harapnya Dwi Hartoyo.
Ditempat yang sama Ibu Kasmirah selaku anak Korban ketika menerima bantuan tersebut mengucapkan terimakasih kepada pengurus Pabrik Kelompok Tani.
“Terimakasih Pak atas bantuannya, semoga pabrik kelompok tani bertambah maju dan lancar dalam usahanya”, ucapnya Ibu Kasmirah.
Terpisah, Jirul selaku pemerhati pengamat sosial menyebutkan bahwa jika para petani pemilik gabah selalu giling di pabrik kelompok tani pasti manfaat yang dikembalikan oleh masyarakat akan bertambah besar, pasalnya dari bawon yang diterima semakin banyak, maka barang tentu akan besar juga yang bisa di perbantukan kepada masyarakat.
“Mari kita giling gabah di Pabrik Kelompok Tani, agar manfaat yang dikembalikan sebagai bantuan akan lebih banyak”, tutupnya Jirul. (Red)