Menteng, Medan – Jemaat Gereja GKPI Menteng Indah Meminta kepada Pimpinan Pusat (Bishop) GKPI untuk segera mencopot Pdt. Megauli Aritonang sebagai pimpinan jemaat GKPI Menteng Indah Medan, Sumatera Utara.

Hal itu dikatakan Beberapa Jemaat saat di Wawancarai wartawan Senin (11/11/24), Bahwa para jemaat menilai Pdt Megauli Aritonang kembali membuat kegaduhan dalam Khotbahnya pada hari Minggu 10 November 2024.

Dimana pada saat memberikan renungan firman Tuhan diatas mimbar Diduga Pdt Megauli hanya membacakan kehendak pribadinya dengan membacakan berita jemaat atas surat undangan dari beliau untuk pelaksanaan rapat majelis.

“Kelakuan Pendeta ini sudah keterlaluan selalu buat masalah dengan memecah belah jemaat dengan penatua dan PHJ kami sudah muak melihat kelakuan pendeta ini, tidak ada kasih sepertinya dari pendeta ini, ngomong kasar dan tidak ber etika layaknya seorang pendeta, Ujar salah seorang jemaat yang tak mau namanya di tuliskan.

Dikatanya, pada hari itu juga setelah selesai kebaktian sesi siang, Mimbar yang kami tahu itu tempat memberikan firman Tuhan bukan untuk membuat hal-hal yang tidak benar dan ini suda jelas melanggar AD/ART Peraturan Rumah Tangga GKPI.

Hal ini memancing kegaduhaan dan pertanyaan besar bagi jemaat yang beribadah karena mimbar dipakai untuk membacakan kepentingan pribadinya dan untuk membuat rapat majelis tanpa ada koordinasi atau dukungan dari Pengurus Harian Jemaat (PHJ).

Dalam hal ini PHJ dan berita jemaat yang dibacakan Pendeta saat itu sudah salah besar karena pada saat penatua membacakan berita jemaat penatua tersebut tidak mau membacakan surat pendeta untuk dibacakan, akan tetapi tidak ada tanda tangan sekretaris jemaat dan stempel gereja.

Pendeta Megauli dalam beberapa bulan ini terus berkonflik dengan Penatua l, PHJ dan Jemaat karena beliau suka mengadu domba jemaat dan penatua dan PHJ. Bila tidak segera diambil tindakan kami akan viralkan pendeta ini kata jemaat digereja.

“Untuk itu Kami memohon kiranya petinggi GKPI segera memutasi/menarik pendeta yang diduga arogan ini agar tidak ada bentrok fisik yg lebih tajam kedepannya, Pungkasnya.

Hingga berita ini di Publikasikan Redaksi, Media ini masih memalukan upayah konfirmasi kepada Pdt Megauli Aritonang.

(Tim)