LAMPUNG TENGAH- Kepala Kampung Bumi Rahayu inisial Ask patut diduga memainkan nilai belanja anggaran pembuatan talut tersier pada tahun 2021, pasalnya ketika awak media mau mengklarifikasi perihal tersebut selalu menghindar dan alergi ketika di hubungi pada Kamis dan Jum’at 20 dan 21/01/2022.

Mengapa demikian…? Kepala Kampung Ask yang seharusnya transparan dengan media agar dapat memberikan keterangan mengenai dana P3A senilai Rp 200 jt untuk pembangunan talut tersier ia kelola dengan sistem menejemen sate. Dikelola sendiri dimakan sendiri karena tidak melibatkan pengurus P3A nya yang merupakan tanggung jawab dari kepengurusan P3A.

Dari keterangan yang dihimpun oleh media dari berbagai sumber yang tidak mau dikatakan identitasnya “ya betul, kami tidak diberi tahu dan tidak dilibatkan dalam pekerjaan tersebut”, katanya.

“Dan saya beserta teman-teman pengurus merasa kecewa atas perilaku Kepala Kampung yang bertindak demikian”, kesalnya dan mengakhirinya atas Pertanyaan media.

Ketika media melihat kelokasi pemasangan talut tidak sesuai standard dan terbukti talut yang baru dipasang beberapa bulan yang lalu sudah ada yang pecah. Dan ini jelas Ask sebagai Kepala Kampung mengurangi jatah semen sehingga kualitas aduk cor tidak memenuhi standar.

Kepada pihak kepolisian tim siber pidana khusus korupsi seharusnya segera bertindak agar dana pemerintah sekecil apapun tidak disalahgunakan oleh oknum Kepala Kampung.

Dari hasil penelusuran selama tiga hari media mendapatkan kesimpulan dari hasil percakapan yang terangkum oleh media bahwa Ask setelah menjadi Kepala Kampung bertindak semena kepada masyarakat terutama kepada lembaga Perkumpulan Petani Pemakaian Air ( P3A).

(Dwi)