Keterangan Foto : Ilustrasi tewasnya Korban (tribunnews.com)

Sonbhadra, Uttar Pradesh, India.(jelajahperkara.com)

Seorang wanita berusia 23 tahun tewas setelah kepalanya dipenggal oleh suaminya karena tak mau diajak pindah agama, Senin (21/9/2020).

Kejadian tersebut terjadi di Sonbhadra, Uttar Pradesh, India.

Melansir dari India Today, Jumat (25/9/2020), Polisi berhasil menangkap suaminya dan seorang kaki tangan sehubungan dengan pembunuhan tersebut.

Kepolisian Sonbhadra, Ashish Srivastava mengatakan, tubuh dan kepala wanita yang dipenggal itu ditemukan di daerah hutan dekat Preet Nagar, pada hari Senin (21/9/2020).

Polisi mengatakan bahwa, pihaknya mencoba mengetahui identitas korban melalui media sosial.

Pada hari Selasa, SP mengatakan bahwa wanita itu diidentifikasi sebagai Priya Soni dari Pritamnagar, India.

Sementara itu, suaminya bernama Ejaz Ahmed dan kaki tangannya bernama, Shoib dari Chopan

Polisi mengklaim pasangan itu telah menikah dua bulan lalu, yang keduanya memiliki keyakinan.

Priya Soni dibunuh ketika keluarga suaminya itu menolak menerima dirinya karena dia tidak mau diajak untuk pindah ke agama mereka.

Ejaz rupanya terus menekan istrinya itu untuk pindah agama.

Namun, Priya terus saja menolak dan tetap teguh dengan keyakinannya.

Suaminya itu telah mengatur rencana agar istrinya tinggal di sebuah penginapan di daerah Obra sambil terus menekan istrinya untuk pindah agama.

Istrinya itu tetap saja menolak dengan keras.

Marah atas penolakannya, Ejaz dengan bantuan temannya, Shoaib membawanya ke kawasan hutan dan membunuhnya dengan cara kepala dipenggal

 

Namun, Priya terus saja menolak dan tetap teguh dengan keyakinannya.

Suaminya itu telah mengatur rencana agar istrinya tinggal di sebuah penginapan di daerah Obra sambil terus menekan istrinya untuk pindah agama.

Istrinya itu tetap saja menolak dengan keras.

Marah atas penolakannya, Ejaz dengan bantuan temannya, Shoaib membawanya ke kawasan hutan dan membunuhnya dengan cara kepala dipenggal

Polisi telah mengerahkan tim untuk melacak tersangka dan mereka ditangkap di Baggha Nala Pul Kamis (24/9/2020) pagi.

“Selama interogasi awal, Ejaz telah mengakui kejahatannya.

Atas informasinya, polisi telah menemukan pisau, sekop, dan besi yang digunakan dalam pembunuhan tersebut. HPnya juga sudah diamankan, ” tambahnya.

“Undang-Undang Keamanan Nasional (NSA) juga akan diberlakukan terhadap mereka” kata polisi. (*)

Kasus Lainnya, Belah Perut Istri karena Penasaran dengan Jenis Kelamin Anak

Dalam sebuah insiden yang sangat mengerikan, seorang suami tega membelah perut istrinya yang sedang hamil.

Pria itu menyebut bahwa, tindakan yang ia lakukan hanya untuk melihat jenis kelamin yang dikandung oleh istrinya itu.

Melansir dari Times of India, Senin (21/9/2020), perut seorang wanita yang sedang hamil empat bulan dibelah oleh suaminya menggunakan sabit.

Tindakan pria yang bernama Pannalal (43), dilakukan setelah diberitahu oleh seorang tokoh agama bahwa, istrinya sedang mengandung anak perempuan lagi, yang keenam berturut-turut.

Lantas, ia menyerang istrinya Anita Devi (35), pada Sabtu (19/9/2020) malam di rumah mereka di distrik Budaun, Uttar Pradesh, India dan meninggalkannya dengan lumuran darah dilantai.

Keluarga Anita memberi tahu polisi bahwa, Pannalal menyerang dan membedah perutnya untuk ‘mengetahui jenis kelamin’ anak tersebut.

Sebuah aduan kepolisian telah didaftarkan, dan Pannalal disangkakan berdasarkan pasal 307 (percobaan pembunuhan) dan bagian lain dari KUHP India.

Meski bayi dalam kandungan itu tidak terluka, kondisi Anita memburuk karena bagian jaringan tubuhnya rusak parah dan kehilangan banyak darah.

Setelah penyerangan itu, Anita dilarikan ke rumah sakit terdekat di Bareilly oleh abangnya, Ravi Kumar Singh.

Karena kondisinya memburuk di rumah sakit Bareilly, abangnya itu membawa Anita ke rumah sakit swasta.

Saat tiba di RS Swasta, Anita tak bisa langsung mendapat perawatan.

 

Home
News
Internasioal
Priya Soni Dibunuh Keluarga Suami karena Menolak Diajak untuk Pindah Keyakinan Mereka
Jumat, 25 September 2020 21:53

Ilustrasi mengevakuasi korban pembunuhan
Ilustrasi mengevakuasi korban pembunuhan

 

Karena pejabat rumah sakit di sana memintanya untuk menyetor 400 ribu rupe (Rp 8 Juta) untuk memulai perawatan.

Karena tidak memiliki keuangan, keluarga Anita lantas membawanya ke rumah sakit Safdarjung Delhi.

Di rumah sakit itu, dokter mengambil tindakan operasi pada Minggu (20/9/2020) malam untuk menyelamatkan hidupnya dan bayi yang belum lahir.

Menurut polisi, karena sangat yakin dengan perkataan seorang tokoh agama desa bahwa Anita sedang mengandung anak perempuan lagi, Pannalal memaksanya untuk menggugurkan si cabang bayi.

 

 

Home
News
Internasioal
Priya Soni Dibunuh Keluarga Suami karena Menolak Diajak untuk Pindah Keyakinan Mereka
Jumat, 25 September 2020 21:53

Ilustrasi mengevakuasi korban pembunuhan
Ilustrasi mengevakuasi korban pembunuhan

Baca Selanjutnya:

Inilah Tikus Raksasa Pembersih Ranjau Darat di Kamboja dan Afrika hingga Sang Tikus Diberi Medali

X
Karena pejabat rumah sakit di sana memintanya untuk menyetor 400 ribu rupe (Rp 8 Juta) untuk memulai perawatan.

Karena tidak memiliki keuangan, keluarga Anita lantas membawanya ke rumah sakit Safdarjung Delhi.

Di rumah sakit itu, dokter mengambil tindakan operasi pada Minggu (20/9/2020) malam untuk menyelamatkan hidupnya dan bayi yang belum lahir.

Menurut polisi, karena sangat yakin dengan perkataan seorang tokoh agama desa bahwa Anita sedang mengandung anak perempuan lagi, Pannalal memaksanya untuk menggugurkan si cabang bayi.

Pannalal itu sebenarnya menginginkan seorang putra. Namun Anita ngotot menjaga anak itu.

“Kakak iparku sering memukuli adikku karena melahirkan lima anak perempuan. Orang tua kami telah campur tangan dalam beberapa kesempatan,”

“Tapi tidak ada yang membayangkan bahwa dia akan mengambil tindakan yang begitu kejam, ” kata Ravi Kumar Singh.

Dia menambahkan, saat dirinya tiba dirumah adiknya, ia melihat darah di mana-mana.

“Perut Anita diiris, dan dia mengatakan kepada saya bahwa suaminya melakukan ini.

Saya membawanya ke rumah sakit dengan bantuan polisi. Untungnya dia telah dirawat di rumah sakit Safdarjung dan dokter di sini mendukung,” katanya.

Penyidik kepolisian, Praveen Singh Chauhan mengatakan, Pannalal telah ditangkap dan dia telah didakwa berdasarkan pasal 307 (percobaan pembunuhan) KUHP India.

Pejabat Kantor Polisi, Sudhakar Pandey mengatakan bahwa, keluarga Anita melaporkan Pannalal dengan tuduhan penasaran terhadap jenis kelamin anak yang sedang dikandung istrinya.

“Keluarga wanita tersebut menuduh Pannalal mengambil langkah ini untuk mengetahui jenis kelamin janin.

Kami masih menyelidiki alasannya. Pannalal telah ditahan di penjara,” katanya.

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Sumber : tribunmedan.com