JELAJAHPERKARA.COM || BELTIM-Pembukaan Lomba Gasing se-Kabupaten Belitung Timur Tahun 2021 resmi dibuka oleh Sayono, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Sosial Pemkab Beltim, Selasa (2/11/2021).
Kegiatan Dispora Beltim ini diselenggarakan di halaman parkir Stadion Belitung Timur selama 2 hari, yaitu pada tanggal 2 dan 3 November 2021.
Dalam sambutannya, Sayono mengatakan bahwa penyelenggaraan Lomba Gasing ini merupakan kepedulian pemerintah Beltim dalam melestarikan olahraga tradisional yang memiliki berbagai nilai kehidupan yang dapat diterpakan sehari-hari.
Dilansir Diskominfo Beltim,“Pemerintah memiliki kewajiban untuk melestarikan olahraga tradisional, yang mana permainan tradisional ini mucul dari budaya yang sudah tertanam di masyarakat, dan yang penting memiliki banyak nilai yang dapat kita ambil dan pelajari antara lain kerja sama, kebersamaan, solidaritas, kepemimpinan, tenggang rasa dan kejujuran,” paparnya.
Lebih lanjut, ia juga mengajak berbagai pihak untuk turut serta dalam menjaga kelestarian olahraga tradisional, terutama di kalangan generasi muda.
“Kita yang ada di sini semuanya berkewajiban untuk membantu melestarikan permainan tradisional sebagai salah satu warisan budaya yang dimiliki oleh Indonesia, khususnya menyosialisasikan kepada generasi muda. Jangan sampai permainan gasing ini tidak diketahui oleh anak-anak kita,” ungkap Sayono.
Sementara itu, Mathur Novriansyah menjelaskan tujuan dilaksanakan lomba ini yakni untuk menjaga eksistensi olahraga tradisional gasing di Kabupaten Beltim. Hal ini, selain telah terbentuknya Portina (Persatuan Olahraga Tradisional Indonesia) Kabupaten Beltim juga merupakan bagian dari dukungan pemerintah daerah untuk mempopulerkan olahraga tersebut agar tidak kalah dengan olahraga prestasi yang selama ini banyak peminatnya.
“Kita ingin mengangkat dan mengembangkan kegiatan olahraga tradisional, khususnya di Kabupaten Beltim. Di Kabupaten Beltim ini sudah terbentuk Persatuan Olahraga Tradisional Indonesia (Portina) Kabupaten Belitung Timur. Portina ini akan membawahi komunitas-komunitas olahraga tradisional. Jadi, dengan diangkatnya olahraga tradisional di Belitung Timur ini, maka kita berharap event-event olahraga tradisional ini juga tidak akan kalah dengan event-event olahraga berprestasi lainnya. Karena di tingkat nasional pun Pekan Olahraga Tradisional Nasional itu juga ada diselenggarakan setiap dua tahun sekali,”jelasnya.
Ditemui di tempat yang sama, ketua pelaksana Lomba Gasing se-Kabupaten Beltim Tahun 2021, Surya Mulyana mengatakan kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta yang berasal dari berberapa desa di Beltim. Lomba ini juga dibagi menjadi beberapa kategori, baik dari kategori jumlah peserta maupun secara teknik.
“Pesertanya dari beberapa desa, ada dari Lintang, Damar, Kelapa Kampit berjumlah 20 orang. Ada tiga kategori, ada gaya normal, gaya dincak, dan gaya slintot. Ada perorangan dan ada yang beregu,” pungkasnya.
(Arsoyo)