BELITUNG TIMUR- Tidak kurang tiga pekan belakangan ini minyak goreng hilang di warung² sekitaran Kecamatan Manggar, dan bukan tidak mungkin ini terjadi di seluruh Pulau Belitung. Kalau pun ada sekarang harganya berkisar Rp 20.000 s/d Rp 24.000 per liter, Minggu (21/11/2021).
Ade Kelana Ketua LSM FAKTA Beltim mengatakan, hal ini efek dari kenaikan harga CPO di pasar Internasional yang dua kali lipat dari harga normal biasa, ujar Ade Kelana.
“Namun demikian sudah seharusnya menjadi perhatian Pemkab Beltim untuk melakukan Operasi Pasar (OP) terhadap minyak goreng ini, karena memang merupakan bahan pokok dan harganya sudah jauh diatas HET pemerintah yaitu Rp 11.000/ liter”, tegas Ade.
Ade Kelana pun mengatakan, tidak kurang 50.000 hektar hamparan perkebunan sawit yang ada di Belitung Timur ini, namun dengan keadaan harga minyak goreng seperti saat ini, yang nota bene dari Sawit, terlihat tidak ada kepedulian dari pihak- pihak Perkebunan Sawit untuk ikut membantu agar minyak goreng tidak langka dan berupaya juga harga tidak setinggi seperti saat ini, ucap Ketua LSM FAKTA Beltim.
Ade Kelana berharap, ada kolaborasi dan kerjasama antara Pemkab Beltim dengan Perkebunan Sawit untuk memberi solusi yang baik terhadap kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng di Belitung Timur saat ini, ungkapnya.
(Arsoyo)