LEBAK
Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah untuk bantuan Pangan Tahun 2023 dengan Tarif angkutan Rp 125/Kilo yang diketahui dari PT elang atau Vendor Pos logistik beralamat Kantor di Jakarta dikeluhkan oleh Yanto selaku orang kepercayaan dari PT Elang melalui pelaksana Koordinator Poslog PT Elang DKI-Banten.
Menurutnya, dengan adanya biaya bongkar sebesar Rp. 20 rupiah kepada mitra PT Pos, dirinya sangat merasa dibebankan.
“Ya kang saya orang suruhan dari Pak Pendi dari PT Elang saya yang meretribusi saja dan dengan biaya seperti itu saya mengeluh karena ya bagi saya biaya itu cukup besar. katanya. Sabtu (8/4/2023).
Sementara itu, Ketua LSM GPBB Ifan Febriyanto menyayangkan dengan adanya tarif biaya angkutan tersebut kepada pihak Vendor.
“Kami sangat menyayangkan Poslog menunjuk Vendor dari Jakarta, mengapa tidak Vendor di Banten saja, toh kan lebih efisien dan tentunya bisa memberdayakan pengusaha pengusaha lokal yang ada di Banten,” ungkapnya.
Ifan mengaku dari hasil investigasinya juga diduga telah ditemukan regulasi-regulasi yang kurang pas seperti biaya angkut yang dibebankan kepada pihak Vendor.
“Salah satunya dengan tarif Rp. 20 rupiah. Kalau dikalikan banyak kan lumayan besar ya,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ketua LSM GPBB yang getol menyoroti regulasi yang tidak sesuai dan menyuarakan aspirasi masyarakat ini berharap kepada Pihak Poslog agar lebih selektif dalam memilih Vendor yang siap dalam program Cadangan Bantuan Pangan( CBP) ini. Selain itu dia juga meminta kepada pihak terkait agar mengevaluasi kinerja Vendor Pos Logistik.
“Masih banyak pengusaha di Banten yang mampu untuk memenuhi kebutuhan penyaluran. Jangan asal Tunjuk Vendor karena seolah olah ada Kedekatan jadi sangat mudah mendapatkan projek,” tandas Ifan Febriyanto.
Sebelum berita ini di muat awak media masih mencoba mengkonfirmasi pihak-pihak terkait. (Enggar)