Medan- Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Perkumpukan advokat Sumatera Utara, Eka Putra Zakran, SH MH memberikan apresiasi kepada Kapolda Sumatera Utara (Kapoldasu) atas keberhasilan pihaknya dalam menangkap terduga otak dan pelaku pelemparan bus lintas Medan Batubara. Hal itu disampaikan Epza panggilan akrab Eka Putra Zakran kepada Media Selasa (10/5/22) di Medan.
Dikatakan Epza, dirinya mengapresiasi langkah cepat pihak kepolisian telah berhasil meringkus dua tersangka pelaku pelempar Bus yang mengakibatkan tewasnya seorang penumpang pada peristiwa yang terjadi di Jalan Lintas Sumatera tepatnya di Desa Sipare-pare, Indra Pura, Kab. Batubara tersebut pada Jum’at 29 April 2022 yang lalu.
“Tindakan cepat dan tepat serta terukur dari pihak kepolisian tersebut sangat layak kita beri apresiasi, karena menyangkut keamanan dan keselamatan lalu lintas di jalan raya.
Saya kebetulan pada peristiwa kejadian pelemparan batu tersebut sedang berada di Kampung halaman, yaitu mudik di Pasaman Barat. Namun, terdengar kabar bahwa telah terjadi peristiwa kejahatan pelemparan bus di daerah Kabupaten Batubara. Nah informasi tersebut sedikit banyak membuat saya shock, tentu sedikit banyak berperngaruh terhadap masyarakat umum, khususnya para pengguna jalan raya yang notabene sedang melakukan aktivitas mudik pulang kampung menjumpai sanak famili dan keluarga. Pendeknya secara psikologis masyarakat ternaggu, baik pengguna jalan dengan armada umum maupun pribadi mendengar adanya pelemparan bus tersebut. Ditambah lagi bahwa ada seorang penumpang bus yang tewas akibat lemparan batu, makanya kita jadi tambah was-was saat puncak arus balik pada Sabtu kemarin, papar Epza.
Untunglah sekarang para pelaku pelempar bus sudah ditangkap, jadi istilah kita orang tapsel balik lagi tondi itu ke badan. Yang tadinya rada-rada takut dan was-was dalam melakukan perjalan, kini agak terasa aman. Pun demikian, sangat kita harapakan agar patroli jalan dari pihak kepolisian, baik siang maupun malam terus ditingkatkan, sehingga perjalanan berlalu lintas semakin nyaman, kata Epza.
Masih menurut Epza, terlepas apapun motif para pelaku melempar bus di Batubara tersebut, baik misalnya karena persoalan dendam pribadi atau sakit hati dan/atau motif lainnya, yang jelas para pelaku harus diberi hukuman yang setimpal atas perbuatannya, karena selain membuat takut dan cemas, juga telah menghilangkan nyawa penumpang bus tersebut.
Harapan kita kedepan, jangan ada lagi kejahatan pelemparan bus seperti ini. Kita ingin Sumut aman dan kondusif, jauh dari berbagai bentuk dan jenis kejahatan lainnya, termasuk begal dan/atau geng motor yang beberapa bulan yang lalu juga membuat resah masyarakat di Kota Medan dan Sumatera Utara, tutup Epza.(Indra)