SUBANG, Jelajahperkara.com Satuan Reserse Narkoba Polres Subang berhasil mengungkap tindak pidana penyalahgunaan narkotika, dan sediaan farmasi, serta penjualan minuman beralkohol tanpa adanya izin edar.

Pada saat konferensi pers, Kapolres Subang AKBP Sumarni mengatakan, Satuan Reserse Narkoba Polres Subang selama Februari dan Maret 2022 berhasil mengungkap 12 kasus dengan 18 tersangka.

“Dari 12 kasus tersebut terdiri dari kasus penyalahgunaan narkotika jenis sabu 7 kasus, penyalahgunaan narkotika jenis ganja 4 kasus, dan penyalahgunaan sediaan farmasi tanpa izin satu kasus,” ujarnya. Kamis, (31/03/2022).

Sementara itu, dari 18 tersangka, terdiri dari penyalahgunaan narkotika sabu 9 tersangka, penyalahgunaan narkotika jenis ganja 4 tersangka, penyalahgunaan sediaan farmasi 1 tersangka, dan empat orang penjual miras tanpa adanya izin.

“Para tersangka yakni ZA (29), S (21), AG, (25), KP (27), RI (26), T (30), SP (32), DI (26), BF (36), CS (36), F (26), S (39), M J (31), dan R (35). Untuk tersangka dalam penjualan minuman beralkohol tanpa izin, BP (30), AG (26), LP (24) dan H (26),” jelasnya.

Diketahui, dari pengungkapan ini disita sabu 34,34 gram, ganja 266,57 gram, hexymer 340 butir, tramdol 38 butir, bungkus rokok lima bungkus, bong/alat hisap satu buah, dan timbangan gigital enam buah.

Selain itu, disita handphone android lima unit, tas/kantong empat buah, dompet satu buah, plastik klip satu pak, uang tunai Rp. 685.000, dan minuman beralkohol 2.177 botol berbagai merk.

“Modusnya transfer, peta atau map, ditempel di tempat tertentu, dan transaksi langsung,” ucap AKBP Sumarni didampingi Kasat Narkoba Polres Subang AKP Ronih, dan Kadinkes Kabupaten Subang dr Maxi di Mapolres Subang.

Pasal yang diterapkan untuk 13 tersangka yaitu UU RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, satu tersangka dijerat UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, dan empat tersangka dijerat Perda No. 05 tahun 2015 tentang Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol.

AKBP Sumarni berpesan, kepada seluruh lapisan masyarakat agar mengawasi peredaran narkotika, sediaan farmasi dan minuman keras di sekitar lingkungannya masing-masing.

“Bila mana menemukan peredaran narkotika, sediaan farmasi dan minuman keras tanpa izin agar segera melapor kepada kami. Dan untuk pengedar agar menghentikan aktivitasnya,” tegasnya.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang dr Maxi mengatakan Dinas Kesehatan sangat apresiasi terhadap Polres Subang dengan Satuan Reserse Narkoba yang mengungkap berbagai penyalahgunaan tersebut.

“Obat-obatan yang berhasil diungkap sebenarnya obat-obat yang bagus dan bermanfaat di bidang kesehatan, namun disalahgunakan pihak-pihak tertentu tanpa adanya izin edar,” ucapnya.

Sebab, lanjut dr Maxi, sebenarnya obat-obat seperti hexymer dan tramdol sulit didapatkan, tapi peredaran gelapnya luar biasa. Makanya, yang tadinya murah menjadi mahal.

“Kami terdampak langsung dengan penyalahgunaan obat-obatan tersebut, jadi kami berharap tidak ada lagi orang-orang menyalahgunakan obat itu karena akan menyulitkan pasien yang membutuhkan obat-obat tersebut,” pungkasnya.