HALMAHERA|JELAJAHPERKARA.COM – Satgas Yonarmed 9 Kostrad yang saat ini sedang melaksanakan operasinya di wilayah Maluku Utara selalu berupaya untuk melaksanakan berbagai macam kegiatan teritorial kepada masyarakat setempat.
Salah satu kegiatan ini dijelaskan dalam rilis resmi yang dikeluarkan oleh Komandan Satgas, Mayor Arm Andi Achmad Afandi, S.Sos., M.Si. di Tobelo, Kab. Halmahera Utara (28/10/2020) .
Mayor Afandi menjelaskan bahwa selama masa penugasan personel Satgas Yonarmed 9 Kostrad telah memperoleh ratusan senjata api laras pendek dan laras panjang yang diberikan oleh masyarakat dengan pendekatan teritorial.
Adapun beberapa senjata api yang baru diperoleh tersebut berupa satu pucuk senjata api laras panjang jenis organik Arisaka berkaliber 6,5 mm yang diperoleh oleh Pos Koki SSK III Weda dari salah seorang warga di Desa Woejerana, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah dan senjata api laras panjang jenis organik Arisaka berkaliber 6,5 mm yang berhasil diperoleh oleh Pos 3 Ibu SSK II dari seorang warga Desa Akesibu, Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat.
Senjata-senjata tersebut merupakan senjata peninggalan jepang pada zaman kependudukannya di Indonesia pada tahun 1942-1945. Kini senjata tersebut telah diamankan oleh personel Satgas Yonarmed 9 Kostrad dan selanjutnya akan diserahkan kepada Komando atas.
Perolehan senjata ini merupakan salah satu bukti nyata dari keberhasilan pembinaan teritorial yang dilaksanakan oleh personel Satgas Yonarmed 9 Kostrad.
“Kami akan terus berupaya untuk memperoleh lebih banyak senjata lagi guna mencegah kepemilikan senjata oleh masyarakat yang sangat berbahaya”, imbuh Mayor Afandi.(Red)