Ir. H. H. Pakpahan adalah anak dari Fris pakpahan dan Tiorta Hermina Silitonga. Beliau memiliki saudara 8, Beliau anak ke 6 setelah C.H. Enny Pakpahan (anak ke 4) dari 8 bersaudara. Beliauadalah orang yang sangat disiplin dan ulet dalam melakukan Pekerjaan. Beliau Lahir di Tarung pada Tahun 1950. Semasa Muda Beliau memasuk Bangku Kuliah dan menamatkan Sarjana dengan Gelar Insinyur di Universitas Sumatera Utara Medan pada Tahun 1970 dengan Motto skripsi beliau mengatakan bahwa “Lebih baik berbuat walaupun Salah dari pada Tidak sama sekali”.

 

Memulai Jenjang Karir beliau sebagai pelaksana Proyek Pembangunan sungai Ular padaTahun 1972. Kemudian Beliau Memasuki dan menyselesaikan Program Strata II Megister Perindustrian di salah satu Universitas terkenal di Jakarta. Dan meneruskan Keturunan menikah dengan D. Silitonga (Tubu Mangulahi) memiliki 3 Orang anak yaitu Andi Pakpahan sebagai Mekanik Kapal Pengeboron Minyak di Ataa Laut, Andrew Pakpahan, dan Anju Pakapahan. Dimasa tua Beliau selalu memberikan contoh kepada anak-anaknya agar setiap yang kita kerjakan untuk memuliakan nama Tuhan dan jika kita melayani masyarakat, maka kita juga melayani Tuhan.

Hasil karya beliau ditanamkan kepada 3 anaknya dengan melatih anaknya menjadi contoh dengan memenangkan Perlombaan kejuaraan Paduan Suara Gerejawi Pada Tahun 2003-2005. Pada Tahun 2010 Ir. H. H. Pakpahan mengalami Penyakit Storek, sehingga seluruh tubuh bagian kanannya tidak berfungsi. Selama 10 Tahun Ir. H.H. PAKPAHAN Menahan Penderitaan Penyakit Stroke. Namun Penderitaan itu dapat  terobati dengan memiliki Cucu  Aurel anak dari anak Pertama Andi Pakpahan, penyakit Sroke yang diderita semakin berkurang.

Namun Tuhan berkehendak ahwa sudah saatnya Kembali dari berbagai Penderitaan di dunia. Pada Tanggal 29 September 2020 Pukul  menghembuskan Nafas terakhir. Dan disemayamkan pada Hari Rabu 30 September 2020 di Jalarta Selatan. Bagi Keluarga yang ditinggalkan jangan larut Dengan Kesedihan kita akan Kembali kepada Bapa dan bertemu kembali. Waktunya sudah dekat Persiapkan diri untuk menantikan Yerusalem Baru, PENGKHOTBAH 12:7 DAN WAHYU 21.

PEMBINA JELAJAH PERKARA REINHARD SIMANJUNTAK, S.PAK