Lampung Tengah — Sudah tiga hari masyarakat Lampung Tengah (Lamteng) dibuat kebingungan dengan perubahan sistem pendistribusian LPG tabung 3 kg atau biasa masyarakat menyebut LPG ‘melon’. Hal tersebut mendapat atensi khusus Komisi I DPRD setempat.
Anggota Komisi I DPRD Lampung Tengah Toni Sastra Jaya, S.H, M.H, menyatakan pihaknya akan turun langsung ke sejumlah agen dan pangkalan LPG 3 kg di wilayah setempat, guna memastikan kelancaran distribusi serta menyerap aspirasi masyarakat terkait kebijakan terbaru pemerintah itu.
“Yang kami khawatir, jika kondisi ini terus menerus berjalan, akan semakin menyulitkan roda perekonomian masyarakat. Karena LPG 3 kg itukan barang negara yang disubsidi untuk kemakmuran masyarakat bawah. Sementara seperti saat ini berimbas juga di Lampung Tengah sudah tidak ada lagi pengecer. Bukankah hal ini akan menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat nantinya?”, tegasnya. Rabu, 05/02/2025.
Menurutnya, sebagai bagian dari fungsi pengawasan dewan, ditemukan persoalan yang mencuat masyarakat ialah harus membeli langsung di pangkalan dan tidak lagi melalui pengecer yang memicu keluhan warga karena pengkalan jauh dari lingkungan mereka.
“Di bawah itu sudah tidak ada lagi pengecer LPG 3 kg. Karena adanya perubahan sistem distribusi ini, akhirnya menjadi kendala bagi masyarakat, dimana mereka harus ke pangkalan yang jaraknya jauh dari rumah mereka. Contoh konkret saja di Kelurahan Adipuro, Kecamatan Trimurjo itu kan tidak ada pangkalan, jadi masyarakat yang tidak mengetahui keberadaan pangkalan, bingung mesti beli LPG 3 kg itu kemana. Belum nanti kemungkinan panic buying saat mereka berhasil menemukan lokasi pangkalan. Justru dengan begitu akan memunculkan persoalan krusial di tengah masyarakat. Jangan buat masyarakat Lamteng gaduh!”, ungkap pria yang karib disapa Tosa ini.
DPRD Lampung Tengah, lanjut Toni Sastra, memastikan akan terus mengawal kebijakan ini agar tidak menimbulkan kebingungan di masyarakat.
“DPRD Lampung Tengah meminta agar pemerintah segera menerbitkan regulasi yang lebih jelas untuk memastikan distribusi LPG 3 kg tetap lancar dan tidak menyulitkan masyarakat, terutama bagi mereka yang bergantung pada gas subsidi untuk kebutuhan sehari-hari”, harapnya.
Dilanjutkan politisi Partai Demokrat ini, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melalui media massa juga sudah membuat pernyataan jika pendistribusian dikembalikan seperti awal dan bisa lewat pengecer.
“Kami tegaskan kepada seluruh agen dan pangkalan LPG 3 kg yang ada di Lampung Tengah untuk segera melaksanakan instruksi Presiden tersebut. Jangan sampai karena lambat merespon kondisi terkini di masyarakat, hal tersebut akan menimbulkan kekacauan. Apa lagi jangan sampai ada oknum atau kelompok-kelompok yang justru memanfaatkan keadaan ini untuk meraup keuntungan. DPRD Lampung Tengah tidak akan mentolerir jika hal itu terjadi”, tutupnya. (Red)