JELAJAHPERKARA.COM || JAKARTA-Sabtu 3 Juli 2021 Rasanya baru kemarin ketemu putri Bung Karno, Rachmawati. Yaitu saat menjelang memperingatihari lahir Bung Karno 6 Juni 1901 dan wafatnya Bung Karno 21 Juni 1970 yang akan dilaksanakan oleh Rahmawati Soekarnoputri, di Aula Kampus Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta, Kamis (21/6/2018).
Haul Bung Karno kala itu lebih dipusatkan di Jakarta. Dan ini tidak seperti biasanya, sebagaimana biasanya masyarakat tahu, biasanya diselenggarakan di Blitar, Jawa Timur, di mana Bung Karno dimakamkan.
“Saya lebih suka Haul dari Bung Karno selayaknya diadakan di Jakarta saja. Pertama, di Jatim saat ini tengah sibuk dengan Agenda Pilkada. Sehingga kuatir akan menjadi ajang kampanye. Kedua, Jakarta dianggap lebih netral karena sikap masyarakat yang majemuk sehingga tidak mungkin terjadi politisasi dari Haul itu sendiri.” Kata Rahmawati memberi alasan mengapa kali itu di Jakarta.
Hadir Guruh Soekarnoputra, eks Sekjen Partai Pelopor Mas Suryo, perwakilan MKGR Atik Maruto, Pengacara Sunan Kalijaga SH , Sekjen1 Advokat Bangsa Indonesia Suta Widhya SH, yang kini pada tahun 2021 Sekjen DPP GAAS (Gerakan Advokat dan Aktivis).
Ada pula kader Gerindra Inge Mangundap, dan ratusan tamu undangan lainnya saat itu. Suasana begitu khitmat mengikuti Haul wafatnya
“Alasan pemindahan tempat haul kali ini memang sangat tepat. Apalagi bila bertujuan untuk netralitas. Karena Bung Karno adalah sosok pemimpin bangsa besar Indonesia, bukan semata-mata milik kader dan simpatisan dari satu dua partai saja. Rahmawati sangat bijak mengambil langkah ini. Kami berharap lebih tepat di Jakarta untuk selanjutnya,” kata Suta kala saat ditanya komentar atas keputusan Rahmawati untuk memilih Jakarta sebagai tempat berlangsungnya Haul Bung Karno.
Sekarang sang putri dari Sang Fajar Bung Karno telah mengikuti jejak sang ayah : wafat dini hari, Sabtu (3/7) sekira pukul 6.15 pagi. Apakah kita semua bisa menarik hikmah dari setiap kepulangan seseorang untuk selamanya? Bekal hidup apa yang kita siapkan untuk di alam akhirat nanti? Semoga kita menyadari, bahwa hidup ini hanya sebentar.
(Sts)