JELAJAHPERKARA.COM || JAKARTA-Tengku Zulkarnain akhirnya wafat Senin (10/5) sore usai adzan magrib berkumandang.Ia wafat setelah menjalani perawatan RS di Pekanbaru, Riau. Dengan demikian keberadaan Covid-19 Corona bukan lagi hanya himbauan hampa dari pemerintah.

Masyarakat kudu percaya bahwa pandemi ini belum selesai. Buktinya 1 per 1 tokoh – tokoh terkenal bertumbangan, baik dari kaum agamawan, artis dan lainnya.

“Yang menjadi Dilematis mengapa kita sibuk menggenjot program vaksinasi? Padahal bisa jadi virus sudah mutan dari varian tertentu ke varian lainnya. Buktinya, ada sudah divaksin masih terkena.” Ungkap Pengamat Hukum Politik Suta Widhya SH, Senin (10/5)malam di Jakarta.

Menurut Suta lebih baik pemerintah membuat sayembara kepada Masyatakat luas agar mencoba membuat obat untuk imunitas tubuh. Ibarat pemain bola, kudu ofensif. Bukan malah bertahan dengan memberikan vaksinasi.

“Tidak ada vaksinasi yang dapat menjamin seseorang menjadi kebal atas virus covid19 Corona. Dan juga tidak ada jaminan penerima vaksin tidak _mal praktik_. Buktinya banyak beredar berita orang yang telah menerima vaksin malah sakit dan menderita kesudahannya?” Tegas Suta.

Pendapat Suta lainnya, hendaknya orang asing berupa Impor TKA Cina dihentikan untuk sementara. Ini seperti semut dikurangi jatah makannya, tetapi gajah impor diberikan makan tambahan dan tempat yang lebih leluasa.

“Sudah jelas dan nyata, bahwa virus itu berasal dari Wuhan, Cina, tapi kebijakan untuk menghentikan orang Cina masuk mengapa tidak juga diambil? Ada apa gerangan kiranya? Bukankah mereka bisa jadi orang tanpa gejala (OTG) yang sebenarnya adalah _carrier_ pembawa tanpa gejala?” Tanya Suta.

Menurutnya, virus corona dilawan dengan kebijakan yang logis. Jangan seperti saat ini. Melarang kerumunan, tapi kerumunan lain dibiarkan. Memaksa vaksinasi bukanlah pilihan arif, karena tidak hanya vaksinasi jalan keluar menghadapi virus.

(St.s)