JELAJAHPERKARA.COM || PALEMBANG-Tahun ini SMA Negeri Plus 17 Palembang melaksanakan Program SKS (Sistem Kredit Semester), sehingga siswa yang memiliki kemampuan lebih bisa menyelesaikan pendidikan SMA dalam waktu 2 tahun.
Kabid SMA Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel Mashendata Musai mengatakan, tahun ini baru SMA Negeri Plus 17 Palembang menjalankan Program SKS (Sistem Kredit Semester). Dengan adanya program SKS, maka siswa yang memiliki kemampuan yang lebih atau lebih pintar bisa tamat SMA dalam waktu 2 tahun. Tapi untuk siswa yang biasa menyelesaikan pendidikannya dalam waktu 3 tahun.
“Untuk pembelajarannya sama dengan kurikulum yang ada disana yakni menggunakan kurikulum 2013 dan Cambrige. Dengan program SKS itu memang ada positifnya, siswa bisa cepat menyelesaikan SMA dalam waktu 2 tahun,” ujarnya saat diwawancarai diruang kerjanya, Senin (13/9/2021).
Lebih lanjut Mashendata menuturkan, sekolah lain bisa mengajukan program SKS. Namun ada persyaratannya diantaranya Sekolah yang bersangkutan harus sudah masuk sekolah unggulan.
“Ada tim verifikasi dari Kementrian Pendidikan. Jadi tidak seluruh sekolah bisa melaksanakan program SKS ini. Jangan sampai guru memberikan nilai seenaknya agar siswanya cepat tamat, jadi memang harus selektif,” katanya.
Jika ada sekolah unggulan lain di Sumsel yang ingin mengajukan program SKS, kata Mashendata, dapat mengajukan ke Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel. “Jika sekolah tersebut kita nilai layak, ya kita ajukan ke Kementrian Pendidikan agar bisa melaksanakan program SKS. Karena kriteria utama harus sekolah unggulan, jadi baru SMA Negeri Plus 17 Palembang yang memiliki izin untuk melaksanakan program SKS,” bebernya.
Sementara itu, Waka Kurikulum SMA Negeri Plus 17 Palembang Risyana SPd MSi menambahkan, tahun ini di SMA Negeri Plus 17 Palembang memiliki program SKS dengan dua model pelayanan yakni paket dan SKS. Jadi ini per angkatan ini, tahun ini angkatan 2021/2022.
“Akhir bulan ini kita mulai melakukan Penilaian Harian Bersama (PHB). Perekrutan siswa untuk kelompok proyeksi 2 tahun untuk seleksi nilai itu dilihat dari nilai bulan Juli sampai September. Dari hasil penilaian PHB itulah siswa yang memenuhi kriteria akan dimasukan dalam kelompok proyeksi 2 tahun pada bulan Oktober,” bebernya.
“Siswa yang masuk dalam kelompok proyeksi 2 tahun maka bagi raportnya dalam waktu 4 bulan sekali. Sedangkan untuk kelompok proyeksi 3 tahun atau kelas paket (reguler) bagi raportnya dalam waktu 6 bulan sekali,” tambah Risyana.
Lebih lanjut Risyana menjelaskan, siswa yang masuk dalam kelompok proyeksi 2 tahun tidak ada penambahan waktu belajar. “Mereka lebih cepat selesai selesai SMA dalam waktu 2 tahun, karena lebih cepat menyerap pelajaran dan lebih cepat tuntas menyelesaikan tugasnya. Jika dalam pertengahan semester siswa yang masuk kelompok proyeksi 2 tahun ternyata nilainya anjlok maka siswa yang bersangkutan akan dipindahkan lagi ke kelas paket(kelompok proyeksi 3 tahun),” terangnya.
Untuk tahun ini, sambung Risyana, direncanakan ada 2 kelas yang akan melaksanakan kelompok proyeksi 2 tahun. Untuk 7 kelas lainnya menggunakan pembelajaran kelompok proyeksi 3 tahun. “Harapan kita 2 kelas yang melaksanakan kelompok proyeksi 2 tahun, semua bisa mengikuti pembelajaran dengan baik. Sehingga bisa tamat SMA dalam waktu 2 tahun,” pungkasnya.
(Ocha)