Ini adalah kisah tentang aku dan pacarku saat baru menjalin hubungan beberapa waktu silam.

Namaku Intan, seorang pekerja swasta berumur 29 tahun.

Aku memiliki seorang pacar bernama Dio. Dia dua tahun lebih muda dariku.

Suatu hari, Dio mengirim sebuah pesan yang berbunyi:

“Kamu di rumah nggak? Aku ke sana, ya. Ada yang mau aku kasih ke kamu,” ujarnya.

“Iya, langsung masuk aja kalau sudah datang,” jawabku.

Tak lama kemudian, terdengar suara Dio memanggil namaku.

Aku keluar dan membukakan pintu.

“Rumahmu sepi, yang lain pergi?” tanya Dio sambil berjalan memasuki rumah.

“Iya, baru pulang nanti malam kayaknya,” jawabku seraya duduk di sofa ruang tengah.

“Oh iya, katanya kamu mau kasih sesuatu? Apa?” tanyaku ke Dio.

“Kamu tunggu saja, nanti sebentar lagi datang,” jawab Dio.

Tidak terasa kami sudah menghabiskan waktu selama dua jam berbincang di sofa ruang tengah.

Obrolan kami terpotong dengan suara dari luar yang memanggil nama Dio.

“Bapak Dio, paket,” ujar pria di depan pagar.

Aku keluar dan melihat ada sebuah mobil boks yang cukup besar di depan rumah.

Saat bagian belakang mobil tersebut dibuka, terlihat ada sebuah sofa dengan ukuran yang besar.

“Sofa kamu sudah puluhan tahun di situ, kan, sudah waktunya diganti,” kata Dio.

Masalah muncul saat sofa akan dimasukkan ke dalam rumah, ternyata ukurannya cukup besar sehingga sulit untuk melewati pintu depan.

Setelah memutar otak dan mencoba berbagai cara, akhirnya sofa biru yang empuk itu berhasil masuk ke dalam rumah.

Aku memeluk Dio dan mengucapkan terima kasih berkali-kali.

 

_Artikel ini telah tayang di GenPI.co dengan judul: Duh, Barang Pacarku terlalu Besar, Jadi kesulitan masuk.

Source : (GenPi.co)

Editor   : (Rd)