๐Ÿ‘๏ธ Dilihat: 181.080 kali

 

Lampung Tengahย  —ย  ย Suasana panik melanda SMAN 1 Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah, usai ratusan siswanya dilarikan ke klinik hingga rumah sakit pada Sabtu (4/10/2025). Para pelajar itu mengalami gejala pusing, mual, hingga muntah-muntah usai mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan pihak sekolah.

 

Informasi yang dihimpun, insiden bermula tidak lama setelah para siswa menyantap MBG. Beberapa siswa tiba-tiba merasakan keluhan di perut, diikuti gejala pusing hebat. Kondisi itu membuat pihak sekolah segera mengevakuasi korban ke klinik terdekat, sementara sebagian lainnya harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit.

Hingga kini belum ada kepastian jumlah total korban, namun laporan menyebutkan ratusan siswa terdampak. Petugas medis masih terus melakukan penanganan, sementara tim kesehatan juga mengambil sampel makanan untuk diuji laboratorium.

 

Pihak sekolah belum memberikan keterangan resmi. Namun, dugaan sementara kasus ini merupakan keracunan massal akibat makanan yang dikonsumsi serentak.

 

Praktisi Hukum Angkat Bicara

Menanggapi insiden ini, praktisi hukum dari Lembaga Hukum Indonesia (LHI), Suhendar SH MH, menegaskan bahwa kasus keracunan massal tersebut tidak bisa dianggap sepele. Ia menekankan perlunya pertanggungjawaban hukum dari pihak penyelenggara program MBG maupun pihak terkait yang lalai melakukan pengawasan.

ย โ€œIni menyangkut keselamatan anak bangsa. Jika benar keracunan massal terjadi akibat kelalaian, maka jelas ada unsur pidana yang bisa dijerat, termasuk pasal dalam KUHP terkait kelalaian yang membahayakan nyawa orang lain. Negara wajib hadir, bukan hanya memberi janji manis soal gizi gratis, tapi juga memastikan keamanan dan kualitas makanan yang dikonsumsi siswa,โ€ tegas Suhendar. Sabtu, 04/10/2025.

 

Ia juga mengingatkan bahwa aparat penegak hukum harus segera turun tangan melakukan penyelidikan mendalam agar kejadian serupa tidak kembali terjadi di sekolah-sekolah lainnya.

 

Desakan Publik

Kasus ini menimbulkan pertanyaan serius tentang pengawasan kualitas dan keamanan program MBG yang seharusnya menyehatkan siswa, bukan justru membawa mereka ke rumah sakit.

 

Publik mendesak agar pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, hingga Dinas Kesehatan segera bertindak tegas, termasuk menindak pihak yang terbukti lalai.