๐Ÿ‘๏ธ Dilihat: 273.373 kali

 

 

 

BATAM โ€” Praktik penyelundupan buah ilegal dari Malaysia kian merajalela. Setiap hari, puluhan ton durian asal negeri jiran diduga masuk ke Batam melalui pelabuhan tikus di kawasan Tanjung Sengkuang, tanpa melalui proses pemeriksaan resmi dari instansi berwenang.

 

Menurut sumber internal terpercaya, seorang pemain berinisial IN diduga menjadi aktor utama dalam jaringan penyelundupan tersebut.

โ€œSetiap hari durian ilegal masuk ke Batam lewat pelabuhan tikus Tanjung Sengkuang. IN dikenal sebagai pemasok besar durian Musang King dan berbagai buah campuran dari Malaysia untuk pasar Batam, Riau, hingga wilayah Sumatera,โ€ ujar sumber kepada media ini. Selasa, 14/10/2025 malam.

 

Lebih lanjut, IN disebut memiliki dua gudang besar di kawasan Pelita dan Batu Ampar, yang digunakan untuk menyimpan buah ilegal sebelum dikirim ke daerah lain. Aktivitas ini bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga menimbulkan kerugian besar bagi negara karena lolos dari bea masuk dan pajak perdagangan lintas batas.

 

Masuknya durian ilegal dalam jumlah besar ini juga mengancam keberlangsungan petani lokal, sebab harga buah impor ilegal jauh lebih murah di pasaran. Selain memukul daya saing produk dalam negeri, praktik ini berpotensi menciptakan persaingan tidak sehat dan distorsi pasar.

 

Publik pun mempertanyakan tanggung jawab dan pengawasan dari pihak Bea Cukai Batam, mengingat arus masuk barang ilegal ini terjadi setiap hari. Dugaan adanya pelabuhan tikus yang aktif beroperasi menandakan lemahnya kontrol di wilayah perbatasan.

 

Pihak media ini telah berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak Bea Cukai Batam terkait temuan aktivitas penyelundupan tersebut. Namun hingga berita ini ditayangkan, belum ada keterangan resmi yang diberikan.

 

Situasi ini diharapkan menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan aparat penegak hukum untuk segera menutup jalur ilegal, menindak tegas pelaku, serta memperkuat pengawasan di perbatasan agar praktik penyelundupan buah ilegal dari Malaysia tidak terus berulang.