๐Ÿ‘๏ธ Dilihat: 354.672 kali

JelajahPerkara.com/Manado,โ€“ Insiden kekerasan fisik terhadap peserta dalam Pendidikan Dasar (Diksar) Angkatan V Himpunan Penjelajah Alam Terbuka Spizaetus (HIMPASUS) yang digelar di kaki Gunung Dua Sudara pada 26โ€“28 September 2025, menimbulkan keprihatinan mendalam. HIMPASUS dengan tegas mengakui bahwa kejadian tersebut murni merupakan kelalaian panitia pelaksana, dan bukan bagian dari budaya organisasi.

Ketua Panitia Diksar Angkatan V, Kifly Polapa, menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh peserta, terutama keluarga korban. Ia mengecam keras tindakan kekerasan berupa menampar dan mendorong dengan kaki yang dilakukan oleh dua senior. Jumat 3 Oktober 2025.

“Sebagai Ketua Panitia, saya bertanggung jawab penuh atas insiden yang terjadi. Tindakan berupa menampar maupun mendorong dengan kaki yang dilakukan oleh dua senior, adalah kelalaian fatal panitia dan sama sekali tidak dibenarkan dalam pendidikan HIMPASUS. Itu bukan tradisi, apalagi budaya organisasi, melainkan murni kesalahan panitia di bawah tanggung jawab saya,” tegas Kifly Polapa.

HIMPASUS menyatakan komitmennya untuk bertanggung jawab penuh atas insiden ini, tidak hanya dengan mengakui kesalahan dan menindak tegas panitia yang terlibat, tetapi juga dengan menanggung biaya pengobatan serta mengganti semua kerugian yang dialami akibat insiden ini.

Organisasi juga berjanji untuk melakukan evaluasi total terhadap sistem pendidikan, mekanisme kepanitiaan, dan pengawasan dalam setiap kegiatan, agar peristiwa serupa tidak terulang.

“Peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi kami. Kami menegaskan kembali bahwa kekerasan dalam Diksar Angkatan V sama sekali tidak mencerminkan nilai-nilai HIMPASUS. Budaya organisasi kami tidak pernah mengajarkan kekerasan, dan kejadian ini murni merupakan kesalahan panitia,” pungkas Kifly Polapa.

Dengan pernyataan ini, HIMPASUS berupaya meyakinkan publik bahwa insiden dalam Diksar Angkatan V adalah tanggung jawab penuh panitia pelaksana. Organisasi juga berkomitmen untuk melakukan perbaikan mendalam dan pengawasan ketat demi menjaga nama baik organisasi serta keselamatan seluruh anggota di masa mendatang. HIMPASUS berharap kejadian ini menjadi momentum bagi seluruh organisasi pecinta alam untuk lebih mengedepankan keselamatan dan kenyamanan peserta dalam setiap kegiatan.